Pengaruh tingkat stres pada bunda terhadap kesehatan kehamilan dan janin

Trikmenjagakehamilan - Sebelum mengetahui apakah dampak dan pengaruh stress pada ibu hamil muda ke janinnya, maka ada baiknya dulu kita mengetahui apakah yang dimaksud dengan stres? agar kita dapat mengenali apakah kita sedang mengalami stress atau tidak. Stress adalah merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang. Penyebab stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Termasuk bila stress ini menimpa para ibu hamil. Inilah yang dimaksud dengan pengertian definisi stres itu sendiri.

Kondisi psikologis ibu hamil termasuk kecemasan ibu hamil ini memang lebih labil dibandingkan pada keadaan sebelum hamil. Kehamilan dapat membuat seorang ibu akan merasa bersemangat, gembira, tertekan, khawatir, cemas, marah, bangga, ceria. Karena seorang wanita yang sedang hamil cenderung memiliki emosi yang berkelanjutan karena kondisi kehamilan mereka, hormon, dan kondisi kehidupan mereka. Sehingga campur aduk perasaan ini harus bisa dimanajemen dengan baik agar tidak akan memicu timbulnya stress selama masa kehamilan.

dampak-pengaruh-stress-pada-ibu-hamil-pada-janin-yang-dikandungMenurut situs medicaldaily.com disebutkan, bahwasannya stres saat hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi nantinya setelah dilahirkan. Karena saat bunda mengalami stres selama masa kehamilan, janin akan menyerap hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuh bunda. Dan bayi dengan tingkat kortisol tinggi akan lebih cenderung untuk memiliki risiko lebih besar mengidap alergi dibanding bayi dengan tingkat kortisol rendah.

Berdasarkan penelitian, stres pada masa kehamilan akan berdampak buruk pada janinnya. Stres yang menimpa ibu hamil juga akan bisa meningkatkan resiko keguguran (Abortus Insipien). Abortus Insipien adalah perdarahan dengan gumpalan darah, Nyeri lebih kuat, Servike terbuka den teraba ketuban, Hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Pada abortus insipien ini sebelum berkelanjutan penanganannya dapat dilakukan dengan istirahat baring untuk menambah aliran darah ke uterus dan mengurangi rangsangan mekanis.

Tidak dapat dipungkiri, stres pasti berpengaruh terhadap normalitas metabolisme dalam tubuh manusia, dan bisa mengganggu proses2 tersebut. Apalagi pada orang hamil, keguguran bila stres terjadi pada usia kehamilan di triwulan pertama, atau keterlambatan pertumbuhan janin dalam rahim dan prematur atau lahir dengan janin kurang bulan bila terjdai pada trimester kedua dan ketiga.


Sebaiknya pada bunda yang sedang hamil harus menghindari stres baik fisik maupun psikis karena berdampak pada kehamilannya itu. Banyak mengkonsumsi makanan bergizi dan kontrol ke dokter untuk antenatal care adalah salah satu cara untuk merawat dan menjaga kehamilannya. Selain itu juga harus tetap merasa tenang dan menjaga emosi terutama diawal masa kehamilan, karena pada minggu-minggu awal sering terjadi "morning sickness" (mual, muntah, lemas, dll) yang dapat memicu timbulnya stress.

Comments