Bahaya Kanker Serviks mengincar wanita berusia 15 sampai 55 tahun

Tipshamilsehat - Kanker serviks atau kanker mulut rahim merupakan momok nomor 1 bagi wanita indonesia. Setiap wanita beresiko terkena penyakit ini. Bahkan setiap hari diperkirakan ada 37 wanita usia 15 sampai 55 tahun terdiagnosis kanker serviks dan sebanyak 20 % wanita meninggal karenanya. Tak heran jika kanker serviks pun menjadi penyakit pembunuh nomer satu di Indonesia dan negara berkembang lainnya, mengalahkan kanker payudara.

gambar-Kanker-serviks-mulut-Rahim

Hampir 100 % Wanita beresiko terkena kanker serviks



Menurut Dokter HT. Mirza Iskandar SpOG (K), mengungkapkan bahwa sekitar 99,6 persen wanita beresiko terkena Human Papiloma Virus (HPV). Dia mengatakan bahwa virus tersebut adalah penyebab terjadinya kanker rahim.

Menurutnya, untuk saat ini kanker tidak hanya menyerang wanita berusia diatas 50 tahun saja, melainkan juga remaja. Hal itu disampaikannya dalam seminar kanker serviks di ruang OPD SMC Rumah Sakit Telogorejo Semarang.

Menurutnya banyaknya remaja yang juga mulai terkena gejala kanker serviks ini juga disebabkan oleh maraknya hubungan diluar nikah dilakukan oleh remaja putri dewasa ini. Dari hasil penelitiannya menyebutkan bahwa 5 hingga 6 persen remaja kelompok umur 13 - 16 tahun mengaku sudah pernah melakukan hubungan diluar nikah. Untuk itu dokter mirza menyarankan agar para remaja putri sadar dan menghindari hubungan yang dilarang agama tersebut. Selain itu untuk mencegah penyebaran kanker mulut rahim ini, dia menyarankan agar sejak usia 10 tahun anak perempuan harus mulai divaksin virus HPV ini.

Cara mengetahui lebih awal gejalanya

Dokter mirza menjelaskan cara untuk mengerahui seorang pasien terkena kanker rahim atau tidak dapat dilakukan dengan uji pap smear. Namun dia juga mengatakan ada syarat khusus sebelum pasien memeriksakan diri. yaitu "Uji pap smear dilakukan paling cepat seminggu setelah menstruasi, dan tidak boleh melakukan hubungan suami istri 2 hari sebelum menstruasi". Hal tersebut dilakukan untuk mencegah hasil pap smear palsu, dia juga menambahkan pengujian pap smear dilakukan dengan cara melakukan pengecekan di dalam dan diluar mulut rahim.

Meskipun jika hasil pap smear diketahui pasien positif terkena virus HPV, namun belum tentu dapat disimpulkan bahwa pasien terkena kanker. Karena harus ada evaluasi yang lebih mendetail mengenai hal tersebut.

Sedangkan hal-hal lain yang dapat memicu timbulnya kanker serviks, dokter mirza menambahkan bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia, virus dan radiasi dapat memicu munculnya kanker ini. Selain itu pemakaian kondom dan pembalut juga dapat memperbesar kemungkinan terjangkit penyakit ini.

Dokter ahli organ genital ini juga menambahkan agar para kaum wanita menghindari konsumsi makanan cepat saji yang mengandung bahan kimia berbahaya dan selalu menjaga organ kewanitaanya untuk menghindari kanker yang menyerang mulut rahim ini.

Comments