Berikut ini cara dan manfaat pentingnya melakukan inisiasi menyusui dini menurut para ahli

Tipshamilsehat - Pada saat saya akan melahirkan anak pertama saya dahulu,para perawat dan bidan dirumah sakit yang membantu saya selalu mengatakan agar saya segera melakukan IMD setelah melahirkan. "IMD" kata yang awam menurut saya dan suami, karena memang sebenarnya kami masih pasangan muda yang baru dikaruniai anak pertama. Karena penasaran dengan polosnya kami pun menanyakan langsung ke salah satu perawat, apakah IMD itu? dengan sedikit heran perawat malah balik bertanya bapak dan ibu belum pernah dengar IMD? IMD itu Inisiasi Menyusui Dini pak bu, begitu kata perawatnya.

Jujur saya dan suami memang tidak pernah ikut seminar-seminar tentang kehamilan dan menyusui, bahkan senam hamil yang biasa dilakukan ibu-ibu muda saat ini pun saya tidak pernah mengikuti. Setelah mengetahui bahwa IMD adalah kependekan dari Inisiasi Menyusui Dini, barulah kami ngeh dan paham.

Inisiasi Menyusui Dini

Memberikan ASI eksklusif dapat segera dimulai dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Kementerian Kesehatan RI juga mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang merekomendasikan IMD dengan menginstruksikan melalui surat edaran agar seluruh rumah sakit di Indonesia melaksanakan IMD. Diyakini dengan melakukan IMD, ibu akan lebih berhasil melakukan pemberian ASI eksklusif dan periodenya pun bisa lebih lama.

Selain itu, Dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, ketua Sentra Laktasi Indonesia (Indonesian Breastfeeding Centre) mengungkapkan bahwa dengan segera mulai menyusu sendiri setelah lahir, atau kontak kulit setidaknya 1 jam setelah lahir, 22 persen kematian bayi dapat diturunkan, dan 8,6 persen pada kematian balita.

cara melakukan inisiasi menyusui dini IMD

Tahapan penting dalam IMD

Pada IMD, tahapan prosesnya dilakukan paling lambat 60 menit setelah melahirkan. Sesuai peraturan UNICEF IMD 2007, cara melakukan IMD pun sederhana. Yaitu setelah lahir, bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat langsung pada kulit ibu. Agar tidak kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi atau tubuh bayi diselimuti.

Setelah ditengkurapkan, bayi dibiarkan mencari sendiri puting susu ibunya (tidak disodorkan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi merniliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya. Menurut prosedur UNICEF dan WHO 2006, sebaiknya biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama minimal satu jam lebih sampai proses menyusu awal selesai.

Bila satu jam menyusu awal belum terjadi, dekatkan bayi ke puting tetapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. Berikan waktu 30 menit atau 60 menit. Setelah terjadi kontak kulit ibu dan bayinya setidaknya 60 menit atau lebih, bayi dipisahkan dari ibu untuk dibersihkan, diukur, dan diberi vitamin.

Pentingnya kontak antar kulit ibu dan bayi segera setelah bayi lahir

Satu hal yang menjadikan IMD sebagai momen penting antara ibu dan anak adalah persentuhan langsung antar kulit. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hipotermia (kedinginan). Selain itu, ibu dan bayi akan merasa lebih tenang, sehingga pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil

Comments